0

Sistem

Pengertian Sistem
Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjuk pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebenarnya penggunaannya lebih dari itu, tetapi kurang dikenal. Sebagai suatu himpunan, sistem pun didefinisikan bermacam-macam pula.
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai pengertian demikian :
  1. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (“whole compounded of several parts” — Shrode dan Voich, 1974 : 115).
  2.  Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur (“an organized, functioning relationship among units or components” – Awad, 1979 : 4)
Jadi, dengan kata lain istilah “system” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole). Pengertian serupa itu pada perkembangannya kemudian hanya merupakan salah satu pengertian saja. Sebab ternyata istilah itu dipergunakan untuk menunjuk banyak hal.
Optner (1978:18-20) misalnya mengatakan bahwa N. Jordan di dalam tulisannya yang berjudul Some Thinking about System (1960) telah mengemukakan tidak kurang dari 15 macam cara orang mempergunakan istilah sistem tersebut. Optner sendiri mengatakan bahwa tidak semua pengertian atau penggunaan istilah sistem tersebut penting untuk diketahui. Yang dianggap penting mengapa dikemukakan adalah agar tahu bahwa istilah sistem itu ternyata dipakai untuk menunjukkan bukan cuma satu dua pengertian saja, melainkan banyak sekali.



Pentingnya Teori Sistem bagi Organisasi
  1. Prosedur Kerja, prosedur kerja merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
  2. Metode Kerja, secara etimologis, metode berasal dari kata met dan hodes yang berarti melalui. Dalam Bahasa Inggris, yaitu method. Dalam Macquarie Dictionary (1982), “a method is a way of doing something, especially in accordance with a definite plan”, artinya metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu. Berikut ini adalah pengertian dan definisi Metode menurut para ahli: 
  • Rothwell & Kazanas, Metode adalah cara,pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
  • Titus, Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
  • Macquarie, Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
  • Wiradi, Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
  • Drs. Agus M. Hardjana, Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
   Jadi dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga dua hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah: cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan. Metode kerja adalah cara yang tersusun secara sistematis yang sudah direncanakan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan.


Sistem Berfikir
Berfikir sistem (system thinking) merupakan cara berfikir dari masyarakat ilmiah, yang mempunyai landasan falsafah tertentu. Dalam filosofi berfikir sistem ditekankan bahwa berfikir sistem merupakan filosofi pengetahuan sebagai realita ilmiah dan ini merupakan cara yang tepat dalam memecahkan masalah. Berfikir sistem tidak sama dengan realita ilmiah yang dalam kenyataannya metode ilmiah dianalogikan dengan kasus pragmatisme dan realita ilmiah.
Konsep dari berfikir sistem ini sendiri masih dalam tahap perkembangan, yang dianggap sebagai suatu sosok pandangan filosofi keilmuan yang dari waktu ke waktu selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.

Semakin lama orang semakin menghendaki adanya hasil penerapan pendekatan sistem itu yang lebih objektif dan tepat. Keinginan itu terwujud dalam bentuk berkembangnya teknik-teknik pemecahan masalah (problem solving) yang tinggi, seperti penelitian operasi, analisis statistika, model simulasi dan sistem informasi yang mempergunakan komputer. Berbagai macam hasil perkembangan tersebut ditujukan pada peningkatan mekanisme kontrol sistem organisasi, yang dengan demikian memungkinkannya untuk merencanakan dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan secara lebih efektif.


Penggunaan Istilah-Istilah dalam Sistem
  1. Sistem yang digunakan untuk menunjuk suatu kumpulan atau himpunan benda-benda yang disatukan atau dipadukan oleh suatu bentuk saling berhubungan atau saling ketergantungan yang teratur; sesuatu himpunan bagian-bagian yang tergabung secara alamiah maupun oleh budi daya manusia sehingga menjadi suatu kesatuan yang bulat dan terpadu; suatu keseluruhan yang terorganisasi, atau sesuatu yang organik; atau juga yang berfungsi, bekerja atau bergerak secara serentak bersama-sama, bahkan sering bergeraknya itu mengikuti suatu kontrol tertentu. Sistem tatasurya, ekosistem, merupakan contohnya.
  2. Sistem yang digunakan untuk menyebut alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara khusus memberikan andil atau sumbangan terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu yang rumit tetapi amat vital. Misalnya saja sistem syaraf.
  3. Sistem yang menunjuk sehimpunan gagasan (ide) yang tersusun terorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dan sebagainya yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah fikiran filsafat tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem teologi Agustinus, sistem pemerintahan demokratik, sistem masyarakat Islam, merupakan contoh-contohnya.
  4. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau suatu teori (yang dilawankan dengan praktek). Kita kenal misalnya pendidikan sistematik.
  5. Sistem yang dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Misalnya saja sistem mengetik sepuluh jari, sistem modul dalam pengajaran, pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah dan sistem anak angkat, dan belajar dengan sistem jarak jauh.
  6. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk pengertian skema atau metode pengaturan organisasi atau susunan sesuatu, atau mode tatacara. Dapat juga dalam arti suatu bentuk atau pola pengaturan, pelaksanaan atau pemrosesan; dan juga dalam pengertian metode pengelompokkan bahan pustaka menurut Dewey (Dewey Decimal Classification).



Karakteristik Sistem
Bounding melihat karakteristik sistem dari tingkatan sistem yang dimulai dari hirarki yang paling sederhana ke hirarki yang paling kompleks. Hirarki sistem tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Struktur statis – susunan planet pada tata surya.
  2. Sistem dinamis – sederhana – mayoritas kerja mesin kebanyakan mesin dan mayoritas teori-teori fisika Newton.
  3. Sistem cibernetiks-mekanisme kontrol seperti thermostat.
  4. Sistem terbuka-struktur yang berkembang terus seperti sebuah sell tunggal.
  5. Sistem genetic sosial-pembagian pekerja, termasuk subsistem seperti tanaman.
  6. Sistem hewan-termasuk kesadaran diri dan perpindahan, demikian pula subsistem khusus untuk menerima dan memproses informasi dari dunia luar.
  7. Sistem manusia-termasuk kemampuan keinsafan diri, kesadaran diri, dan penggunaan simbol untuk mengkomunikasikan gagasan.
  8. Organisasi sosial-manusia sebagai subsistem dari suatu organisasi besar.
  9. Sistem transcendental-sebuah sistem pengganti atau pilihan lain dan ketidaktahuan yang belum ditemukan jawabannya
Ciri Pokok Sistem
Selanjutnya Amirin menjelaskan bahwa cirri-ciri pokok suatu sistem terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut:
  1. Sistem itu bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Boleh dikatakan dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Suatu sistem dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya. Dan sebaliknya, dikatakan tertutup jika mengisolasikan diri dari pengaruh apapun dalam lingkungannya.
  2. Suatu sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem dan setiap subsistem terdiri lagi dari subsistem yang lebih kecil dan begitu seterusnya.
  3. Diantara subsistem itu terdapat saling ketergantungan, satu sama lain memerlukan. Satu subsistem memerlukan masukan (input) yang diperoleh dari subsistem yang lain. Dengan kata lain keluaran (output) satu subsistem diperlukan sebagai masukan bagi sub sistem yang lain.
  4. Suatu sistem mempunyai kemampuan untuk dengan dirinya menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegiatan ini dimungkinkan karena adanya sistem umpan balik atau balikan (feedback).
  5. Sistem itu juga mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri. hal ini terkait erat dengan kemampuan di atas.
  6. Sistem itu mempunyai tujuan atau sasaran.


Amirin, Tatang M. 1996. Pokok-pokok Teori Sistem. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

0 corak:

Back to Top